Profil PMI Bukittinggi

Foto saya
Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia

Jumat, 20 Oktober 2017

Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Korsp Sukaralewan (KSR) Bina Generasi Muda

Pembukaan Diklatnas 2017

BUKITTINGGI-Pelaksanaan Pendidikan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Korsp Sukaralewan (KSR) ke 3 tahun 2017 yang diadakan PMI Kota Bukittinggi dari tanggal 5 hingga 15 Oktober 2017 di Pusido Gulai Bancah Kota Bukittinggi berlangsung dengan lancar tanpa adanya kendala-kendala, semang semua peserta sangat tinggi dalam mengikuti diklatsar tersebut.

Ketua PMI Kota Bukittinggi, H.Chairunnas yang diwakilkan Sekertaris PMI Kota Bukittinggi, H.Helvi Mias, SH secara resmi menutup Diklatsar KSR, Minggu (15/10/2017) di tempat yang sama, acara itu pun dihadiri Bendahara PMI Kota Bukittinggi, H. Andry Yesman, Anggota Bidang PB dan Logistik, Dedi Fatria, SH Datuak Mangkuto Sutan, Kepala Markas, Ahmad Jais
Helvi Mias ketika dikonfirmasi, mengatakan sampai hari penutupan semuanya dalam keadaan sehat, memang diakui bahwa Diklatsar KSR memerlukan tenaga extra, karena sangat melelahkan mulai dari hari pertama hingga berakhirnya Diklatsar KSR, semangat remaja sangat tinggi. Dalam Diklatsar itu sendiri jiwanya yang terpanggil untuk mengikutinya, sehingga tujuan kita bisa tercapai.
Adapun yang dimaksud tujuan tercapai itu, lanjut Helvi Mias, adalah mereka semua telah diberi­kan bekalan ilmu untuk menolong kemanusiaan, apakah itu menolong keluarganya, sekitar rumah dan lingkungannya dan juga menolong orang lain sesuai kemampuannya, karena peserta yang baru lulus diklatsar itu baru tingkat dasar.
H.Elvi Mias 

Diklatsar KSR dan TSR direncanakan menjadi agenda tahun, mudah-mudahan bisa berlanjut lagi disesuaikan dengan susunan anggaran nantinya. Kita juga akan bekerjasama dengan dinas instansi ter­kait, terutama dengan pembina kita, Walikota Bukittinggi.
Kelanjutan nantinya bagi peserta KSR dan TSR yang telah mengikuti diklatsar, mereka semua diberikan sertifikat, dimanapun dan kapan pun jadi tidak terbatas hanya untuk PMI kota Bukitinggi saja. Dengan telah memiliki ketrampilan dasar KSR dan juga mendapatkan sertifikat, mereka dapat berkarya dimana saja, dengan catatan mereka siap untuk kemausiaan, sesuai motto PMI Kota Bukittinggi "Bersama Untuk Kemanusiaan", tutur Helvi Mais.
Sementara itu Dedi Fatria menjelaskan mengenai kelanjutan pengkaryaan tenaga sukarelawan, mereka yang telah lulus mengikuti Diklatsar KSR berarti mereka telah pula memiliki nilai ketrampilan plus. Nilai - nilai kemanusian itu, kalau pondasi itu telah ternanam dengan baik, dimanapun mereka berada, pasti mereka akan hidup dengan royalitas yang tinggi terhadap masyarakat sekitar.
Dedi Fatria

PMI hidup sosial kemanusian dan tidak mendahulukan materi, nanti dari Pemerintah Kota Bukittinggi dan DPRD Kota Bukittinggi akan mengupayakan selalu agar PMI Kota Bukittinggi dapat perhatian yang lebih maksimal, hal ini tidak satupun orang yang bisa di Bukittinggi mengatakan tidak membutuhkan PMI, seluruh orang telah merasakan manfaat dari PMI sendiri.

PMI telah hadir dari tarikan nafas masyarakat Bukittinggi, bahkan diluar kota Bukittinggi. Di bulan September 2017, PMI Kota Bukittinggi menjadi pemateri Di Kabupaten Limapuluh Kota, pungkas Dedi Fatria. (pmibkt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar