Pembukaan Diklatnas 2017 |
BUKITTINGGI-Pelaksanaan Pendidikan
Pelatihan Dasar (Diklatsar) Korsp Sukaralewan (KSR) ke 3 tahun 2017 yang
diadakan PMI Kota Bukittinggi dari tanggal 5 hingga 15 Oktober 2017 di Pusido
Gulai Bancah Kota Bukittinggi berlangsung dengan lancar tanpa adanya
kendala-kendala, semang semua peserta sangat tinggi dalam mengikuti diklatsar
tersebut.
Ketua PMI Kota Bukittinggi,
H.Chairunnas yang diwakilkan Sekertaris PMI Kota Bukittinggi, H.Helvi Mias, SH
secara resmi menutup Diklatsar KSR, Minggu (15/10/2017) di tempat yang sama,
acara itu pun dihadiri Bendahara PMI Kota Bukittinggi, H. Andry Yesman, Anggota
Bidang PB dan Logistik, Dedi Fatria, SH Datuak Mangkuto Sutan, Kepala Markas,
Ahmad Jais
Helvi Mias ketika
dikonfirmasi, mengatakan sampai hari penutupan semuanya dalam keadaan sehat,
memang diakui bahwa Diklatsar KSR memerlukan tenaga extra, karena sangat
melelahkan mulai dari hari pertama hingga berakhirnya Diklatsar KSR, semangat
remaja sangat tinggi. Dalam Diklatsar itu sendiri jiwanya yang terpanggil untuk
mengikutinya, sehingga tujuan kita bisa tercapai.
Adapun yang dimaksud tujuan
tercapai itu, lanjut Helvi Mias, adalah mereka semua telah diberikan bekalan
ilmu untuk menolong kemanusiaan, apakah itu menolong keluarganya, sekitar rumah
dan lingkungannya dan juga menolong orang lain sesuai kemampuannya, karena
peserta yang baru lulus diklatsar itu baru tingkat dasar.
H.Elvi Mias |
Diklatsar KSR dan TSR direncanakan
menjadi agenda tahun, mudah-mudahan bisa berlanjut lagi disesuaikan dengan susunan
anggaran nantinya. Kita juga akan bekerjasama dengan dinas instansi terkait,
terutama dengan pembina kita, Walikota Bukittinggi.
Kelanjutan nantinya bagi
peserta KSR dan TSR yang telah mengikuti diklatsar, mereka semua diberikan
sertifikat, dimanapun dan kapan pun jadi tidak terbatas hanya untuk PMI kota
Bukitinggi saja. Dengan telah memiliki ketrampilan dasar KSR dan juga
mendapatkan sertifikat, mereka dapat berkarya dimana saja, dengan catatan mereka
siap untuk kemausiaan, sesuai motto PMI Kota Bukittinggi "Bersama Untuk
Kemanusiaan", tutur Helvi Mais.
Sementara itu Dedi Fatria menjelaskan
mengenai kelanjutan pengkaryaan tenaga sukarelawan, mereka yang telah lulus
mengikuti Diklatsar KSR berarti mereka telah pula memiliki nilai ketrampilan
plus. Nilai - nilai kemanusian itu, kalau pondasi itu telah ternanam dengan
baik, dimanapun mereka berada, pasti mereka akan hidup dengan royalitas yang
tinggi terhadap masyarakat sekitar.
Dedi Fatria |
PMI hidup sosial kemanusian
dan tidak mendahulukan materi, nanti dari Pemerintah Kota Bukittinggi dan DPRD
Kota Bukittinggi akan mengupayakan selalu agar PMI Kota Bukittinggi dapat perhatian
yang lebih maksimal, hal ini tidak satupun orang yang bisa di Bukittinggi
mengatakan tidak membutuhkan PMI, seluruh orang telah merasakan manfaat dari
PMI sendiri.
PMI telah hadir dari tarikan
nafas masyarakat Bukittinggi, bahkan diluar kota Bukittinggi. Di bulan
September 2017, PMI Kota Bukittinggi menjadi pemateri Di Kabupaten Limapuluh
Kota, pungkas Dedi Fatria. (pmibkt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar