Evakuasi Korban Gempa |
Bukittinggi-Telah Terjadi gempa bumi berkekuatan 8,7 skala ricther pada
hari sabtu, sekitar jam 11,30 wib.di kabupaten Eldora.Dampak dari gempa ini
mengakibatkan banyaknya rumah warga yang rusak parah.
Menurut laporan yang diterima
dari relawan PMI dilapangan, wilayah
terparah adalah kec.Cinta kasih,diperkirakan 10 unit rumah rusak berat, 2 unit
gedung perkantoran roboh, disamping itu juga dinyatakan 3 orang hilang ,35
orang mengalami cidera ringan dan 2 orang luka berat.
Begitulah Simulasi yang
dilakukan PMI Kota Bukittinggi saat mengisi kegiatan Diklatsar dihari yang
ke-9, Dengan tema “Simulasi Bencana”.
Menurut Dyo Yusfi Feldi selaku
ketua panitia Diklatsar menyampaikan, simulasi bencana ini salah satu kiat PMI
dalam penanganan pertolongan pertama ( PP ) saat terjadi bencana alam.Kita
selaku Sukarelawan selalu siap kapan saja, karEna bencana itu tidak tahu kapan
datangnya.
Salah Satu Korban Bencana |
Materi-materi yang
diberikan kepada calon peserta KSR, yaitu pertolongan pertama, dapur umum,
logistik, assesmen, ARL (mempertemukan kembali keluarga yang terpisah), siap
siaga bencana, kesehatan, perawatan keluarga. Semua peserta harus menguasai
dasar-dasarnya, setelah itu kita dari panitia akan membagi lagi tentang arah
bidangnya.
Harapan Diyo dan juga kawan-kawan panitia begitu juga calon peserta KSR
adalah bersama–sama membangun PMI Kota Bukittinggi yang selalu siap dan mampu,
sehingga PMI Kota Bukittinggi menjadi topangan atau yang disebut regional utara
yang menjadi tombak di propinsi Sumatera Barat, karena PMI Kota Bukittinggi
membackup nya cukup besar, karena Bukittinggi berada di tengah-tengah wilayah
Utara. Jadi PMI Kota Bukittinggi membackup kota Bukittinggi sendiri, Kabupaten
Agam bagian Timur, Pasaman Timur, Pasaman Barat, dan Riau, tutur Diyo.
Salah Satu Korban Bencana |
Ahmad Jais
mengatakan, diharapkannya kepada seluruh Korps Sukarelawan dan Tenaga
Sukarelawan yang mengikuti Pendidikan Pelatihan Dasar tahun 2017 untuk berperan
aktif dalam melakukan penanggulangan bencana, karena ilmu yang didapat dari tim
panitia dalam mengarahkannya tidak ternilai dengan materi. Disinilah jiwa raga
semuanya peserta secara langsung terpanggil untuk mengikuti pendidikan
pelatihan dasar KSR dan TSR, tutur Ahmad Jais.(pmi-bkt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar